BAB I PENDAHULUAN


        Tuntutan perkembangan jaman harus ditangkap secara kritis, dalam waktu singkat dapat ditindaklanjuti dengan program yang tersistem dan terintegrasi. Dunia grafis selayaknya harus mampu tampil di depan dalam merespon tuntutan jaman sehingga dapat mempercepat penyiapan kualitas Sumberdaya Manusia. 

        Sumber Daya Manusia yang tidak siap pada saat sistem kehidupan berkembang sesuai dengan tuntutan jaman, mengakibatkan terhambatnya sebuah proses kemajuan suatu bangsa. Pada masa lalu persoalan ini tidak terasa sebagai persoalan yang cukup serius karena parameter dan evaluasi tidak secara cepat dapat dilakukan. Bahkan terhambatnya sebuah proses kemajuan bangsapun tidak terasa dalam jangka waktu yang lama.
 
        Pada era globalisasi ini perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan Teknologi tersebut telah merubah peradaban dunia dari masyarakat industri ke masyarakat informasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah dimanfaatkan.
oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di berbagai bidang termasuk di dalamnya bidang Teknologi Grafis Komunikasi. Sampai saat ini tenaga-tenaga profesional di Indonesia yang mempunyai kemampuan di bidang Desain Grafis Komunikasi masih sangat kurang. Hal ini jelas mempengaruhi struktur dan kesempatan tenaga kerja baik secara nasional maupun regional. Untuk maksud tersebut diperlukan tenaga profesional dalam bidang Desain Grafis Komunikasi yang dapat memberikan kepuasan lagi para pengguna tenaga kerja dalam bidang Desain Gafis Komunikasi tersebut. 

        Desain Gafis Komunikasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, terutama bagi mereka yang bergerak dibidang industri dan teknologi. Seperti yang tampak sekarang ini dimana perkembangan industri dan teknologi sangat pesat kemajuannnya sehingga mengharapkan hadirnya suatu media sebagai sarana komunikasi yang mampu meningkatkan usahanya. Sebuah media sebagai sarana komunikasi yang handal diharapkan dapat mempengaruhi khalayak sasaran sebagai
            Konsumen yang dapat diwujudkan berupa media cetak maupun menggunakan sarana elektronik. Perkembangan komunikasi secara global antara lain adalah perkembangan dunia pertelevisian, internet, cetak surat kabar jarak jauh, pasopati dan sebagainya. Seperti halnya dengan perkembangan Desain Gafis Komunikasi di Indonesia, media sarana komunikasi sangat pesat terutama bidang media cetak yang tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan negara-negara maju. Dalam bidang media cetak, telah berkembang dengan pesat seperti proses visualisasi, misalnya; bidang tata letak (lay-out), pemilihan huruf, ilustrasi, warna, dan isi berita, maka secara visual penampilan warna disesuaikan dengan obyek penyajian. Peran iklan atau media periklanan bukan sebagai penawaran produk/jasa saja melainkan suatu hiburan yang selalu ditunggu pembaca. 

A.        Batasan Desain Grafis Komunikasi 

       Tugas yang diberikan dalam menyusun buku ini adalah Desain Grafis Komunikasi, istilah ini dijabarkan menjadi Desain, Grafis, dan Komunikasi. Istilah desain berasal dari bahasa Perancis “desiner” yang berarti menggambar, kadang-kadang diartikan dalam pengertian “merancang, menciptakan bentuk, susunan, garis, bentuk (bidang, earna (nada), dan tekstur biasa diartikan juga merancang, pola dua maupun tiga dimensi, memilih dan menyusun, memecahkan masalah bertujuan menciptakan susunan, organisasi”. 

         Kata Grafis mengandung dua pengertian, yaitu Graphein (Latin: garis) kemudian menjadi Graphic Arts atau Komunikasi Grafis dan Graphishe Vakken (Belanda: pekerjaan cetak) kemudian menjadi Grafika yang diartikan sebagai percetakan. Adapun Komunikasi (Latin: Communis) yang artinya memberitahukan yang mengandung maksud memberikan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, ide-ide, agar hal-hal yang memberitahukan itu menjadi milik bersama. 

        Ketiga pengertian keilmuan di atas dalam Desain Grafis Komunikasi adalah keterampilan dalam menciptakan media informasi berupa cetakan dua dimensi yang bersifat statis. Ada tiga keilmuan yang mendasar dalam bidang Desain Grafis Komunikasi, yaitu Desain, Komunikasi, dan Desain (Seni). Dalam Terapan, dua keilmuan yang hampir sama.

        Dalam pendalaman keilmuan, yaitu Komunikasi Visual dengan Komunikasi Grafis. Komunikasi Visual dalam pengertian yang luas adalah berbagai kegiatan komunikasi yang menggunakan media dua dimensi maupun tiga dimensi, baik statis maupun dinamis, seperti produk percetakan, televisi, film, animasi, dan enternet. Adapun komunikasi Grafis merupakan bagian dari komunikasi visual yang mengarah ke media dua dimensi bersifat statis, seperti produkproduk percetakan. 




     Bidang Desain Grafis Komunikasi mencangkup berbagai bidang, yaitu menyangkut teknik perencanaan gambar, bentuk, simbol, huruf, fotografi, warna, tata letak, dan proses percetakan yang disertai pula pengertian tentang bahan dan biaya. Tujuan utama teknologi grafis komunikasi, tidak saja menciptakan atau perencanaan fungsional estetik, tetapi juga informatif dan komunikatif dengan masyarakat. Bila dilengkapi dengan unsur psikologi massa dan teori pemasaran, maka karya teknologi grafis komunikasi merupakan media promosi yang sangat potensial. Dalam perkembangannya, dunia Desain Grafis Komunikasi meliputi dunia kegiatan yang sangat luas, mencakup semua.

          Aspek komunikasi melalui bentuk media komunikasi mulai dari penciptaan logo, perencanaan dan pembuatan buku, koran, majalah, tabloid serta perwajahannya, ilustrasi (fotografi) dan tipografinya, perencanaan wajah kalender meja dan dinding, pembuatan stasionery; meliputi kartu nama, amplop, kop surat, map, formulir, dan memo. Ada juga grafis dalam bentuk kemasan, sticker, leaflet, kartu pos, kalender poster, folder, brosur, manual book, katalog, agenda, iklan layanan masyarakat, dan sebaginya Tegasnya semua kebutuhan informasi visual cetak yang perlu dikomunikasikan dari seseorang atau kelompok kepada orang lain atau masyarakat menjadi bidang kegiatan teknologi grafis komunikasi. Hal ini sesuai dengan tuntutan hidup efektif yang selalu membutuhkan informasi yang cukup dan baik. Bidang profesi Desain Grafis Komunikasi dapat terserap di tempat perusahaan penerbitan kuku, perusahaan penerbitan surat kabar, perusahaan penerbitan majalah, perusahaan periklanan, perusahaan desain kemasan, periklanan (Advertysing), ilustrator, fotografer, dan sebagainya. 

        Selain itu Desain Grafis Komunikasi juga menjadi penunjang pada nonkomunikasi, seperti lembaga swasta/pemerintah, pariwisata, hotel, pabrik/manufacture, dan usaha dagang. 

B.         Muatan Lokal Dalam Desain Grafis Komunikasi 

      Sejalan dengan kemajuan di bidang Desain Grafis Komunikasi secara global, maka untuk mengantisipasi perkembangan teknologi dan industri tersebut diperlukan upaya peningkatan sumberdaya manusia guna menghadapi pasar bebas. Sumberdaya manusia yang handal dan mempunyai keahlian di bidang komunikasi yang baik secara manual maupun elektronik sangat dibutuhkan. Salah satu upaya lagi peningkatan kemampuan sumberdaya manusia tersebut adalah dengan memberikan pembinaan dan pendampingan melalui program pendidikan Desain Grafis Komunikasi. 
            Desain Grafis Komunikasi merupakan salah satu program pendidikan “unggulan” era teknologi informasi dan komunikasi ini. Lulusan program studi ini juga diharapkan mampu menjawab tantangan dan kebutuhan “dalam peningkatan” sumber daya manusia di bidang Desain Grafis Komunikasi yang bermuatan Local-Genius KeTimuran berkharakter budaya Indonesia.
           Penguatan muatan lokal ini dimaksudkan agar sumber daya manusia yang dihasilkan mempunyai “sense of belonging” dan menghargai budaya yang kita miliki sebagai dasar penciptaan karya Desain Gafis Komunikasi yang mempunyai ciri khas Indonesia





C.     Pendalaman 

         Carilah Karya Desain Grafis Komunikasi yang mempunyai ciri local genius yang telah beredar / terbit. Cobalah saudara mengevaluasi, apa kelebihan dan kekurangan desain tersebut 








        

No comments:

Post a Comment